Hadiah Ulang Tahun untuk Bapak

21.23

Ini adalah postingan pertama yg tidak akan bercerita tentang perjalanan travelingku. Namun, ini tetap cerita perjalanan. Yakni cerita tentang perjalanan Bapaku selama membesarkanku. Dan aku menulisnya sebagai persembahan di hari ulang tahun bapak.

Sebagai bungsu perempuan, aku kerap mendapat perlakuan istimewa di keluargaku. Baik itu dari Ibu, Bapak, maupun kk ku. Ya, kami hanya tinggal berempat di sebuah kontrakan kecil di Cirebon. Ketika umurku beranjak 3tahun, kami mulai pindah ke rumah sederhana nan asri.

Saat itu aku merasa hidupku sangaaatttt bahagia. Ibu kerap membuatkanku baju kembar dgn kk ku. Merayakan ulangtahun bersamaan dgn kk ku juga sering kami lakukan. Hampir setiap awal bulan, bapak mengajak kami pergi makan ke Mcd atau Kfc. Kamipun banyak mengumpulkan mainan darisana. Pergi jalan-jalan dari kantor bapak setiap tahun nya sudah menjadi agenda wajib kami. Hingga kk ku wisuda dari TPA, aku gak mau kalah. Aku juga harus ikut wisuda. Alhasil, bapak memohon pada kepala yayasan agar aku bisa mengukuti wisuda bersama kk ku.

Menginjak sekolah dasar, bapak mendaftarkan kami di majlis quran dan berbagai macam kursus. Saat itu bapak mulai galak. Kalau kami tidak mau belajar/bolos les/bolos ngaji, bapak langsung mengurangi uang jajan kami keesokan harinya. Begitu seterusnya hingga kami SMP. Demikian bapak mengajarkan kami perihal sebab dan akibat.

Di SMP, aku dan kk ku sudah mulai baligh. Oya, aku sempat ingin didaftarkan di salah satu pesantren di Kuningan, Jawa Barat. Namun aku menolak. Bapak agak kecewa sih... Tapi alasan bapak, "ade udah baligh, udh punya hak milih buat masa depan ade sendiri." 

Sejak saat itu pula bapak dan ibu mulai melepas kami perlahan, seperti tidak lagi dimarahi karna bolong sholat dan puasa. Namun tetap diingatkan. Dari kls 1 sampai 3 SMP, tiap pagi bapak selalu mengantarku sampai dpn gerbang sekolah. Aku pergi les kemana pun, pulangnya pasti dijemput bapak. Kata bapak, "kalau bapak gabisa jemput naik angkot ya. Jgn ikut nebeng orang lain." Begitulah bapak mendidiku untuk tidak bergantung pada orang lain.

Masuk masa SMA bapak mulai memberikan kami telepon genggam. Kamipun diberi kesempatan mengikuti berbagai kegiatan sekolah hingga sore hari. Saat itu bapak mulai mengajarkan kami apa artinya tanggung jawab.



Tahun 2011, aku diberi kesempatan untuk melanjutkan sekolah di Bandung. Aku turut merasakan beratnya ibu dan bapak melepasku. Namun mereka pesan, "ade sudah beranjak dewasa. ade harus jadi perempuan hebat, solehah, dan lembut hati." Saat itulah aku mulai berkenalan dengan dunia. Menapaki setiap sudutnya, mengenal kejahatan dan kebenaran dari tiap-tiap orang yg ku temui.

Mulai tahun itu, ibu dan bapak bekerja lebih keras lagi demi menyekolahkan aku dan kk ku di perguruan tinggi negeri. Bapak mulai menjalankan hobinya dgn ternak ikan. 3 tahun bapak geluti usaha tsb hingga aku bisa lulus kuliah di tahun 2014.

Masih sangat jelas diingatanku 1 minggu sebelum aku wisuda, bapak mengirimku sebuah pesan singkat, "De, bapa udah sewa jas buat ke wisuda ade minggu depan.". Di hari H, bapak menepati ucapan nya. Beliau menghadiri wisudaku. Sangat tampan dan gagah dengan balutan jas hitam di tubuhnya.



Waktu berlalu hingga di tahun 2015 kami merasa berada di titik terendah di kehidupan kami. Perusahaan tempat bapak bekerja mengalami pailit, sehingga sebagian besar karyawan nya harus dirumahkan. Demikian juga dengan bapak. Tak mudah menjalani hari-hari tsb, bapa dan ibu sering sakit. Aku dan kk ku belum juga mendapat pekerjaan. Tapi bapak tidak patah semangat. Di tengah sakitnya, bapak kembali menjalankan usaha ternak jangkrik. Untungnya memang tak banyak, tapi disitu aku melihat bahwa bapak tetap ingin bisa bertanggung jawab akan keluarga apapun kondisinya.

Tahun ini, 8 tahun sudah aku berkelana agar menjadi wanita yg orangtuaku dambakan. Dan hari ini, tepat 55tahun usia bapak. Banyak sekali nilai-nilai yg bapak tanamkan di hidupku hingga aku menjadi seperti hari ini. Jika orang menilai aku perempuan tangguh, maka itu pun yg akan mereka lihat pada diri bapak. Jika orang menilai aku perempuan sabar, itu pula yg akan mereka lihat di diri bapak.

2 tahun terakhir ini, hidup bapak kembali berwarna dengan kehadiran seorang cucu dari kk ku. Tergambar dari foto dibawah ini bukan?



Bapak juga acap kali menyempatkan berquality time dengan ibu, seperti pergi terapi kaki, makan bakso balungan, dsb.



Tahun lalu aku berkeinginan untuk menghadiahkan seorang lelaki yg kelak bisa menjadi sosok pengganti bapak di hidupku. Namun nampaknya belum untuk tahun ini. Bapak hanya ingin aku mendapat lelaki yg menjaga sholat dan amarahnya. Aku paham betul kenapa bapak berpesan demikian. Karena itu pula yg selama ini ibu bilang padaku, "lelaki yg bisa menjaga sholat dan amarahnya pasti punya iman. pasti tau cara memperlakukan wanita dengan baik." Semoga kelak, lelaki yg bapak dambakan itu akan menjadi kado terindah untuknya. Aamiin


You Might Also Like

2 komentar

  1. numpang promote ya min ^^
    buat kamu yang lagi bosan dan ingin mengisi waktu luang dengan menambah penghasilan yuk gabung di di situs kami www.fanspoker.com
    kesempatan menang lebih besar yakin ngak nyesel deh ^^,di tunggu ya.
    || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    BalasHapus

Popular Posts

Like us on Facebook